Minggu, 06 November 2016

3 Baris September 2015

BEDA HORISON
Semalam aku sibuk bersyair
Paginya anak istriku menyantap puisi
Mereka bilang "Getir rasanya"
Yk, 29 September 2015




KALKULASI
Kita menguras mesin hitung
Andai hirup udara berharga
Tak akan pernah terbayar
Pondok Kanthil, 29 September 2015




BELA PATI
Kambing sapi meregang nyawa: di idul adha
Kepala Andhini pun melayang: bela sungkawa
Pohon tumbang menerjang: persis di lehernya
Pondok Kanthil, 28 September 2015
(Andhini koleksi Jurusan Arkeologi FIB UGM)




HARGA MATI
Di puncak Baiyunshan *)
Sejoli mengikat janji
Tanpa anak kunci
*) Gunung Awan Putih, di Guangzhou, Tiongkok Selatan
Pondok Kanthil, 28 September 2015
‪#‎fotokoleksipribafidiambildibaiyunshan‬‬‬




SESAL
Aku selalu tak bernyali, juga tak mampu diri
Bahkan, 'tuk melabuhkan biduk iman kecilku
Di pantai kebesaran-Mu, dan aku tenggelam
Bulaksumur, 28 September 2015




PUISI ADALAH
1
Baris-baris kata yang dipermainkan
Pilihan kata yang dimuati arti
Semacam deret kata "sok" bermakna
2
Rekaman ekspresi kebimbangan
Atas curah yang tak kesampaian
Semacam oase di padang semu
3
Harapan-harapan beku
Penuh ketiadaan
Semacam fotamorgana
4
Kisah-kisah tak terlarai
Pada bait-bait ranting kehidupan
Semacam bunga tanpa kelopak
5
Cekaman renungan liar
Kehidupan tanpa akar
Semacam kebisuan
6
Raut-raut bisikan sukma
Pada keras batu persada
Semacam kehampaan
7
Ceruk cekung di debur lautan kata
Gelombang beriak penarik raga
Semacam tarian jiwa
8
Pagi yang mengunyah embun
Memakan cuilan rembulan
Semacam Bathara Kala
9
Terik yang membakar panas hati
Mengoyak jaring-jaring jantung
Semacam sinar laser
10
Kecipak sayap-sayap malam
Di putaran roda usia
Semacam pancaroba
11
Buluh-buluh bisikan nadi
Mendeburkan gempuran darah
Semacam pipa ledeng
12
Keranda pejalan kalam
Pengukir gairah hidup
Semacam nuansa
13
Liuk-liuk pucuk cemara
Diterpa badai gurun
Semacam halimun
14
Cerita perjalanan panjang
Dalam jahitan benang merah
Semacam kalung mutiara
15
Belukar ilalang dan rumpun berduri
Tanpa untai jalan setapak
Semacam tabir waktu
16
Nostalgia perjumpaan memori
Terakit dalam visi dan misi
Semacam panji janji
17
Gelimang duka dan dusta
Dalam bingkai warna pesona
Semacam kepalsuan
18
Luapan imajinasi
Menembus tali kekang
Semacam keinginan
19
Pantulan rute pertaruhan
Di antara berjuta kemungkinan
Semacam harapan
20
Lukisan cinta di atas batu
Guratan kasih berona biru
Semacam pemujaan
21
Goresan pena
Menyilang angkasa
Semacam jantera
22
Tikaman setiap pedang
Dada menembus punggung
Semacam kematian
23
Celoteh anak muda belia
Tentang asa dan pasangan
Semacam perebutan
24
Dalam dangkal sumur arti
Tertimba isi jambangan
Semacam pengorbanan
25
Logika pikiran ngawur
Dibungkus tanah dan ditabur
Semacam bijian guntur
26
Luka kata-kata merdeka
Dijejal racun ambisi
Semacam tragedi
27
Tabuh gemuruh sudut-sudut kota
Penjarah asli murni suara desa
Semacam penjajahan
28
Perebutan mawar dan melati
Mengisi bianglala selera
Semacam penguasaan
29
Duri-duri tajam
Pencipta kenikmatan
Semacam misteri
30
Kepak sayap dan tukik cakar
Meremas semak belukar
Semacam perburuan
HM, Bulaksumur, 28 September 2015

OEMAH KECEBONG
Sendari di malam hari
Membangun asri dalam elegi
Mengubah kelam tersenyum penuh arti
Sendari, 27 September 2015




SANG PENAMPUNG
Ketika air merembes: dari pori ke ari
Ketika air menetes: dari mata ke muka
Ketika air membasuh: dari alam ke kalam
Pondok Kanthil, 27 September 2015




NYATA BENAR ADA
Nyata: tersentuh indera
Benar: mengukur rasa
Ada: jadi pembeda
Pondok Kanthil, 27 September 2015




PEMANDU SELANCAR
Setia menggandeng rasa
Mengembara di layar bumi
Menjelajah cakrawala: semesta jagat raya
Pondok Kanthil, 27 September 2015




WAKTU
Selalu menjerat jarak tempuh
Menandai setiap titik temu
Menjadikannya makna
Pondok Kanthil, 27 September 2015




KEBAHAGIAAN ITU
Sederhana dalam rasa
Bersahaja dalam citra
Tak harus mahal dalam harga
Pondok Kanthil, 27 September 2015




RAHASIA
Setiap putaran: waktu
Meretas titik: memori
Menjadi garis: misteri
Pondok Kanthil, 27 September 2015




KENANGAN
Kadang begitu rumit dan terasa demikian mencekam
Ketika semua guratan menggiring imajinasi
Menuju penyempurnaan resah
Pondok Kanthil, 26 September 2015




BELAJAR
Pada alam kita harus berguru dan menyatakan cinta
Dalam paduan aroma bunga pinus melingkar hutan kasih
Lalu membenamkan harapan di setiap pesona daunnya
Pondok Kanthil, 26 September 2015




PERJALANAN
Pastilah bukan sekadar menjelajah wilayah yang belum pernah dijamah
Karena membawa gelora dengan nada yang sama di setiap langkah
Jauh lebih bermakna daripada berderet kisah di tabur tabir sejarah
Pondok Kanthil, 26 September 2015




BERBURU
Langkah kaki dan tarikan napas saling mengejar
Berlomba menjadi yang pertama menancapkan tombak
Atas nama perburuan terhadap kehidupan sang waktu
Pondok Kanthil, 26 September 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar