IBU PERTIWI (4)
pada ibu pertiwi sumpah diterakan
menghanyut kabut menghunus kenang
menyatukan rupa memadukan rasa
mengikat harap menganyam tembang
menaburkan benih menunai kasih
menghanyut kabut menghunus kenang
menyatukan rupa memadukan rasa
mengikat harap menganyam tembang
menaburkan benih menunai kasih
PK, pondok ilusi kata tanpa arti,
18082016
Ilustrasi: Memanen kabut di bukit Grenden, Pakis, Magelang
Ilustrasi: Memanen kabut di bukit Grenden, Pakis, Magelang
IBU PERTIWI (3)
ibu pertiwi mengandung anak negeri
membuai, membesarkan, meninabobokkan
merengkuh, mengawal, dan melepaskan
mengajak, menuntun, dan mengantarkan
tak pernah sekali pun melupatelantarkan
membuai, membesarkan, meninabobokkan
merengkuh, mengawal, dan melepaskan
mengajak, menuntun, dan mengantarkan
tak pernah sekali pun melupatelantarkan
PK, pondok ilusi kata tanpa arti,
18082016
Ilustrasi: Spot Top Selfie Hutan Pinus Kragilan, Magelang
Ilustrasi: Spot Top Selfie Hutan Pinus Kragilan, Magelang
IBU PERTIWI (2)
di setiap helai hela napasku
di setiap utas tali jantungku
di setiap derai detak nadiku
di setiap nada lagu juangku
ibu pertiwi menjadi sekutu
di setiap utas tali jantungku
di setiap derai detak nadiku
di setiap nada lagu juangku
ibu pertiwi menjadi sekutu
PK, pondok ilusi kata tanpa arti,
18082016
Ilustrasi: Mentari senja membakar horison di ufuk barat.
Ilustrasi: Mentari senja membakar horison di ufuk barat.
IBU PERTIWI (1)
bulan penuh sedang melayari langit
memuncakpancarkan 71 potongan emas
mengelanakan angan anak cucu negeri
menembus batas cakrawala antarnusa
saat ibu pertiwi menyemai harapan
memuncakpancarkan 71 potongan emas
mengelanakan angan anak cucu negeri
menembus batas cakrawala antarnusa
saat ibu pertiwi menyemai harapan
PK, pondok ilusi kata tanpa arti,
18082016
Ilustrasi: Rembulan bundar bulat di ufuk timur
Ilustrasi: Rembulan bundar bulat di ufuk timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar