MENCIPTA DUNIA MULIA MELALUI DUNIA KATA
Heru Marwata
Kata merupakan
unsur bahasa yang sangat penting. Kata merupakan sarana untuk menyatakan semua
konsep, ide, dan atau gagasan. Dengan kata-kata kita berpikir, menyatakan
perasaan, menyampaikan informasi, dan mengemukakan gagasan. Kata-kata dapat
menjadi sarana menjalin persahabatan, mengadakan perjanjian, mencapai kerja
sama, dan lain-lainnya, tetapi kata-kata juga dapat menjadi pemicu kerusuhan,
peperangan, dan kejadian-kejadian buruk lainnya. Pernahkah Anda
bayangkan betapa sulitnya orang berkomunikasi seandainya tidak ada kata-kata?
Apa yang Anda lakukan untuk menyatakan isi hati Anda seandainya tidak ada kata
CINTA? Bisakah Anda hidup dalam dunia tanpa kata?
Kata dan
kata-kata bisa dikatakan dengan kata-kata. Kata yang BENAR dapat menyebabkan
KEBENARAN demikian BENAR dan BENAR-BENAR dapat DIBENARKAN menurut ukuran
KEBENARAN yang mana pun. Namun, kata yang SALAH dapat menyebabkan KESALAHAN,
perilaku SALAH, tindakan SALAH, dan bahkan silang sengketa berkepanjangan.
Benar dan salah juga bisa dikata-katakan.
Kata begitu berguna. Kata begitu berjasa dalam kehidupan kita. Oleh karena itu,
manfaatkan kata-kata secara maksimal sehingga Anda mendapatkan faedah darinya.
Akan tetapi, berhati-hati pulalah mempergunakannya karena kata memiliki
kekuatan yang kadang-kadang tidak kita duga atau kita bayangkan.
Seorang pemuda menabrak kereta api yang dikiranya tumpukan jerami hanya karena
baru saja mendengarkan sebuah kata dari pujaan hatinya. Kata yang baru saja
didengarnya adalah PUTUS. Seorang mahasiswa semester 5 tiba-tiba saja mengambil
uang cukup banyak lewat ATM dan menraktir teman-teman pondokannya hanya karena
baru saja menerima SMS yang berisi satu kata saja. Kata itu berbunyi YA,
sebagai jawaban atas pertanyaan ”Maukah kau jadian denganku?” yang
diajukannya kepada teman seangkatannya. Itulah kata. Kadang-kadang penuh makna.
Kadang-kadang penuh misteri. Kadang-kadang demikian gamblang, tetapi
kadang-kadang demikian remang. Sungguh, dunia kata adalah dunia yang
kadang-kadang penuh tanda tanya. Yang jelas, kata-kata kadangkala demikian
dahsyat pengaruhnya.
Satu kata yang berbunyi SERANG, misalnya, dapat menyebabkan puluhan, ratusan,
bahkan ribuan nyawa melayang. Satu kata yang berbunyi BAKAR, misalnya, bisa
menyebabkan orang, rumah, pertokoan, bahkan kawasan yang cukup luas
berkobar-kobar dan berubah menjadi bara dan abu. Siapa yang tidak takut dicap
melakukan tindakan SUBVERSIF pada rentang waktu antara tahun 70-an hingga
90-an? Namun, konon, sebuah orde yang pernah berjaya di negeri ini juga tumbang
hanya karena banyak orang meneriakkan kata REFORMASI di jalan-jalan. Kata MONARKI pernah
menjadi bahan diskusi hangat setelah diucapkan SBY (saat itu masih menjadi
Presiden RI) dalam konteks Keraton Yogya dan menimbulkan masalah baru. Demikianlah, kata (kata-kata) begitu hebatnya.
Banyak hal positif bisa dibangkitkan dengan kata-kata. Sebaliknya, banyak pula
hal negatif bisa dimunculkan lewat kata-kata. Terlepas dari kemungkinan
penggunaan yang salah, orang yang menguasai kata akan mampu menyampaikan
informasi secara lebih baik, mampu mengomunikasikan gagasan secara lebih tepat,
dan mampu mengolah serta mendayagunakan kata-kata sedemikian rupa sehingga
kata-kata itu seolah selalu "membantu" dan "berpihak"
kepadanya. Kata adalah pencipta suasana. Kata (kata-kata) bisa menyebabkan
orang menangis, marah, bahagia, bahkan bunuh diri. Mengapa tidak kita pakai kata
untuk kebaikan?
Jadi, mari kita mencoba masuk ke dunia kata, kita kenali
wilayahnya, kita jelajahi arti dan maknanya, kita kuasai seluk beluknya, dan
kemudian kita berdayakan segala potensi yang ada agar lebih bermanfaat dalam
usaha mulia MENCIPTA DUNIA YANG LEBIH BERMARTABAT. Setuju?
Mari kita galang semangat untuk
bersama-sama membaca mantra sakti agar kata-kata tidak pernah mati atau
pergi meninggalkan
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar