MENGHADIRKANMU
DALAM MIMPIKU
“Adakah
mimpi yang belum kau wujudkan?”
tanya
malam suatu siang.
Aku
berhenti berpikir
karena
pikir kadang jauh dari mimpi.
“Kenapa
kau diam?”
kembali
malam bertanya.
Saat
itu sudah menjelang sore.
Kembali
pula aku behenti merenung
karena
renung kadang jauh dari mimpi.
“Apakah
kau ingin mewujudkannya bersamaku?”
malam
kembali bertanya.
Kali
ini nadanya demikian tegas.
Saat
itu memang tepat untuk menuju peraduan.
Aku
berhenti berharap
karena
harap kadang juga jauh dari mimpi.
“Baiklah,
aku akan menemanimu malam ini”,
kata
malam memecah keraguanku.
Aku
berhenti melangkah,
menengadah
ke langit,
memanjat
doa,
dan
melanjutkan perjalanan.
Entahlah
ke
mana ruh membawa diri.
Ketika
pagi menjelang,
aku
terbangun
dalam
tiga usapan mata.
Kudapati
salah satu mimpiku
menjadi
nyata.
Apakah
itu?
MENGHADIRKANMU
DALAM MIMPIKU. (HM, Gz, 14/10/10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar