Sabtu, 01 Oktober 2016

BUKU

BUKU (5)
membuka halaman buku masa depan
meniti anak-anak tangga kehidupan
menyemarakkan panggung tarian
pesona menuang ide lontar gagasan
membebaskan diri dari penjajah pikiran
PK, pondok ilusi kata tanpa arti, 06092016
Ilustrasi: Screen saver lenovoku.
BUKU (4)
pada selembar kertas kupernah bermadah
menandai hadirku bersama secuil kisah
bagai gelegak darah membuncah gairah
menyatukan ritme pada lagu terindah
tentang anak desa memburu ijazah
PK, pondok ilusi kata tanpa arti, 06092016
Ilustrasi: Kupernah punya tidak selalu searti, apalagi semakna, dengan kupernah baca, apalagi telah memahaminya.
BUKU (3)
aku berbohong kalau berkata
telah menghabiskan buku Pram
menuntaskan petualangan sastra
sambil merilis tembang kenangan
pada sudut sempit kesombonganku
PK, pondok ilusi kata tanpa arti, 06092016
Ilustrasi: Novel yang bisa kubaca pada pertengahan tahun 80-an (tentu saja secara sembunyi2) atas kebaikan Mas Harso, penjaga Perpustakaan Pusat Studi Kebudayaan UGM era Suhu Pak Ageng Prof. Dr. Umar Kayam.
BUKU (1)
aroma jalur sutra remaja
membentang fajar cakrawala
gairah buku muda penuh cerita
dari dunia yang bertabur warna
saling serap antarimaji & realita

PK, pondok ilusi kata tanpa arti, 06092016
Ilustrasi: Koleksi anakku yang baru kelas 1 SMA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar